RBNZ mempertahankan suku bunga 1,75% sesuai ekspektasi dan bank sentral juga tetap menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk sementara waktu. RBNZ menyorot sejumlah ketidakpastian yang berpeluang mempengaruhi perekonomian Selandia Baru, khususnya yang terkait dengan perekonomian global. Bank sentral siap menyesuaikan kebijakan jika diperlukan.
Pertumbuhan ekonomi Selandia Baru melambat pada kuartal terakhir 2016 namun inflasi sudah kembali dalam rentang yang diharapkan dan diprediksi bisa mencapai sekitar 2% pada jangka menengah. Namun demikian, RBNZ memperkirakan inflasi akan berfluktuasi dalam setahun ke depan, dipengaruhi harga makan dan impor.
RBNZ juga menyorot turunnya nilai tukar NZD sepanjang Februari dipicu oleh turunnya harga produk-produk susu yang menjadi andalan Selandia Baru. Bank sentral berpendapat depresiasi lebih lanjut diperlukan agar perekonomian lebih seimbang.