Categories
Fundamental Highlight

Perdebatan Seputar Bail-in

Permasalahan yang dihadapi Siprus menghadirkan perdebatan baru, yakni apa yang disebut sebagai bail-in, sebuah solusi baru menggantikan bail-out konvensional yang telah diberikan pada negara-negara krisis terdahulu seperti Yunani, Portugal dan Irlandia.

Reaksi paska wacana bail-in munculMari kita lihat sebentar kilas balik cerita ‘seru’ seputar Siprus. Beberapa waktu lalu, beberapa bank Siprus mengalami kebangkrutan, memaksa Siprus meminta bantuan kepada Uni Eropa, langkah serupa yang ditempuh Yunani. Jerman, satu-satunya negara andalan Uni Eropa saat ini, bersedia memberi bantuan apabila depositor turut menanggung sebagian dari nominal tersebut, yang mana hal ini belum pernah diterapkan dalam bail-out sebelumnya. Hal inilah yang memicu istilah bail-in.

Setelah wacana awal bail-in mulai muncul dan menyebutkan deposito di atas 100.000 Euro akan dikenakan pemotongan, bank-bank Siprus kemudian diliburkan selama beberapa hari, menghindari penarikan besar-besaran dari nasabah yang tentunya tidak ingin uangnya dipotong pemerintah. Wacana awal tersebut memicu kepanikan, sejumlah antrian di mesin ATM pun tak terhindarkan, memaksa pemerintah Siprus mengambil keputusan untuk menonaktifkan layanan ATM dan memblokir semua transaksi keuangan ke luar negeri. Setengah dari pemilik rekening besar di Siprus adalah investor asing, terutama dari Rusia, hal ini sempat membuat pihak Rusia berang.

Nah, saat ini wacana bail-in terus digodok dan tampaknya akan menjadi salah satu opsi yang segera diimplementasikan untuk negara-negara krisis selanjutnya yang meminta bantuan. Depositor di Yunani, Irlandia dan negara-negara yang telah dibantu terdahulu tentunya boleh berlega hati, namun depositor di Siprus akan mengalami kekecewaan. Pertanyaan selanjutnya, depositor di Spanyol, Italia dan negara-negara krisis lainnya kini perlu waspada dengan simpanan mereka, apabila bank mereka memerlukan bail-out, maka bail-in akan menjadi solusinya dan sebagian uang mereka akan hilang.

Krisis Eropa Tak Kunjung Usai

Dengan pengalihan bail-out menjadi bail-in, apakah ini pertanda cadangan dana bantuan Eropa menipis? Tentunya biaya yang diperlukan untuk menyelamatkan semua bank di Eropa akan sangat besar sekali, melebihi dana yang dimiliki Uni Eropa dan IMF sekalipun. Apabila kemacetan terjadi di Uni Eropa, tentunya negara eksportir seperti Amerika dan China akan sangat mungkin turut merasakan imbasnya.