Pemerintah China merilis laporan resmi terkait fakta dan posisinya terkait sengketa dagang dengan Amerika. Mereka menyebut China adalah negara berkembang terbesar di dunia dan Amerika adalah negara maju terbesar di dunia, hubungan perdagangan dan ekonomi di antaranya sangat signifikan dan akan berpengaruh pada stabilitas dan perkembangan ekonomi dunia.
Dilansir dari Xinhua, mereka menilai gesekan antara kedua negara memang bisa saja terjadi, terutama karena keduanya punya fase pengembangan dan sistem ekonomi yang berbeda. Poin yang paling penting saat ini adalah memperkuat kepercayaan satu sama lain, meningkatkan kerja sama sekaligus mengatasi perbedaan.
Dalam semangat kesetaraan dan rasionalitas, kedua negara telah mengadakan sejumlah komunikasi dan koordinasi. Sejumlah upaya besar telah dilakukan selama 40 tahun terakhir untuk melewati berbagai rintangan dan memajukan hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara. Namun pemerintahan Amerika yang baru telah mengabaikan norma-norma mendasar yang mengutamakan saling respek dan kesetaraan, dengan menempatkan Amerika di atas segalanya.
Amerika juga terus menggaungkan unilateralisme, proteksionisme dan hegemoni ekonomi, membuat tuduhan tidak berdasar ke sejumlah negara dan wilayah, termasuk China, serta mengancam perekonomian negara-negara lain, salah satunya dengan tarif, dan berusaha memaksakan kepentingannya terhadap China menggunakan tekanan yang sangat besar.
Mereka mengatakan pemerintah China merespon dengan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak, serta mengutamakan dialog dan konsultasi. Mereka juga terus menjawab tuduhan Amerika dengan kesabaran yang luar biasa dan itikad baik. Namun pemerintah Amerika terus menentang dan bahkan menantang China, hal inilah yang membuat perekonomian memanas dalam waktu singkat dan mengakibatkan kerusakan ekonomi dan hubungan dagang yang telah berlangsung bertahun-tahun, sekaligus mengancam sistem perdagangan multilateral dan prinsip-prinsip perdagangan bebas.